Header Ads

Pengertian Transduser dan Jenis jenis Transduser beserta Aplikasi Penggunaannya

Pengertian Transduser dan Jenis jenis Transduser. Penggunaan energi dapat dikatakan menyeluruh pada setiap aspek kehidupan di dunia. Bahkan energi sendiri merupakan suatu komponen penyusun yang memenuhi dunia. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, akan tetapi energi dapat dirubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Perubahan energi ke dalam bentuk lain inilah yang sering dilakukan untuk memaksimakan pemanfaatan energi. Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah alat yang disebut dengan transduser.

pengertian transduser dan jenis jenis transduser

Pengertian Transduser

Transduser atau transducer berasal dari bahasa Latin yang berarti mengubah. Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu alat yang dapat mengubah suatu energi dari satu bentuk menjadi bentuk energi yang lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti energi cahaya, energi listrik, energi mekanis, energi elektromagnetik, energi panas, dan energi bunyi. Pada umumnya, semua alat yang digunakan untuk mengubah energi menjadi bentuk energi lainnya disebut transduser.

Transduser adalah alat yang terhubung ke sensor pada bagian masukannya yang digunakan untuk merasakan perubahan besaran keadaan dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain. Keluaran dari transduser kemudian dapat langsung digunakan untuk perancangan sistem otomatis dan yang lainnya.
Baca juga : Perbedaan Sensor dan Transduser

Klasifikasi Transduser

Berdasarkan sumber energi yang digunakan transduser diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1. Self Generating Transduser

Transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi disebut Self Generating Transduser. Artinya transduser ini tidak membutuhkan sumber energi dari luar yang lain. Contohnya seperti transduser piezoelektrik, termokopel, termistor, fotovoltaik, dan sebagainya. Ciri-ciri dari transduser ini adalah dihasilkannya energi listrik dari transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser sebagai penghasil tegangan.

2. External Power Transduser

External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah enegi dari luar untuk bekerja dan menghasilkan keluarannya. Contohnya seperti RTD (Resistance Thermal Detector), Potensiometer, LVDT (Linier Variabe Differential Transformer), NTC dan sebagainya.

Jenis jenis Transduser

Berdasarkan fngsinya, transduser dibedakan menjadi dua jenis yaitu transduser input dan transduser output. Hampir setiap rangkaian elektronika menggunakan transduser ini baik salahsatunya ataupun menggabungkan kedua transduser. Berikut penjeasan mengenai transduser tersebut :

Transduser Input

Transduser input merupakan transduser yang dapat mengubah energi fisik menjadi sinyal listrik atau resistansi yang kemudian juga akan dikonversi menjadi sinyal listrik. Energi fisik tersebut dapat berbentuk cahaya, suhu, tekanan, dan gelombang suara. Seperti contohnya yaitu mikrofon yang mengubah gelombang suara menjadi besaran listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel. Transduser jenis ini sering juga disebut dengan sensor.

Transduser Output

Transduser output merupakan transduser yang dapat mengubah besaran atau sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik. Seperti contohnya yaitu Loudspeaker, loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar oleh manusia. Transduser ini sering disebut juga dengan aktuator.

Penggabungan Transduser Input dan Output

Banyak sekali perangkat elektronik yang kita gunakan merupakan gabungan dari transduser input dan transduser output. Dalam perangkat elektronik tersebut setidaknya terdapat sebuah sensor (Transduser input) dan aktuator (Transduser Output) yang mengubah energi menjadi bentuk lain dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk yang lainnya. Contohnya seperti Timbangan digital yang mengkonversikan berat badan kita berupa tekanan menjadi sinyal listrik (Transduser Input = Sensor tekanan), kemudian melalui proses di dalam rangkaian elektronika yang sedemikian rupa mengubah sinyal listrik menjadi display atau tampilan angka yang dapat dilihat oleh kita (Transduser Output = Display).

Aplikasi Transduser

Ada berbagai jenis transduser yang sering digunakan diantaranya seperti transduser tekanan, transduser kapasitif, transduser resistif, transduser piezoelektrik, transduser ultrasonik, transduser suhu dan transduser suara. Berikut penjelasan mengenai beberapa penggunaannya sebagai berikut :

Transduser Piezoelektrik

Transduser ini digunakan utamanya pada peralatan drum elektronik yang menjadi bantalan drum untuk mendeteksi dampak stik drum. Transduser ini juga dapat digunakan sebagai sensor ketukan pada sistem manajemen mesin otomotif untuk mengetahui jumlah ketukan yang terjadi pada mesin.

Transduser Tekanan

Transduser tekanan digunakan untuk mengukur tekanan dari kuantitas tertentu seperti gas dan cairan yang kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik. Penggunaan transduser ini melibatkan penginderaan ketinggian, penginderaan tekanan, penginderaan kedalaman, penginderaan aliran dan uji kebocoran.

Transduser Suhu

Transduser suhu digunakan untuk mengukur suhu udara sedemikian rupa sehingga untuk mengendalikan suhu beberapa sistem kontrol seperti pendingin ruangan, pemanas, ventilasi dan peralatan lainnya.
Baca juga : Pengertian Sensor dan Macam macam Sensor

Tidak ada komentar