Header Ads

Perbedaan Sensor dan Transduser

Perbedaan Sensor dan Transduser. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat dari waktu ke waktu terutama di bidang otomasi industri. Hal tersebut terlihat jelas pada industri pabrikan, dimana pada waktu sebelumnya proses industri masih banyak dilakukan menggunakan tangan manusia. Namun, setelah itu pabrik sudah mulai banyak yang menggunakan mesin dan kemudian berkembang pada penggunaan elektro-mekanis (semi otomatis). Hingga saat ini pabrik pun sudah banyak yang menggunakan teknologi robotika (full otomatis) dalam melakukan proses industrinya tanpa campur tangan manusia lagi.

Sensor dan transduser merupakan suatu peralatan atau komponen yang peranannya sangat penting di dalam sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sensor dan transduser akan menentukan kinerja dari sebuah sistem pengaturan otomatis yang dibuat. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun sistem pengaturan otomatis yang dibuat akan sangat bergantung pada sensor dan transduser yang digunakan. Lalu, apa perbedaan sensor dan transduser serta cara kerjanya di dalam sebuah sistem pengaturan otomatis sehingga sangat menentukan hasil kinerja dari sistem tersebut.

Pengertian Sensor dan Transduser

Dalam aplikasinya, sensor dan transduser memang hampir memiliki kesamaan kegunaan. Namun sebenarnya terdapat perbedaan sensor dengan transduser yang cukup mendasar. Perbedaan tersebut dapat dengan mudah kita temukan jika kita telah memahami pengertiannya. Berikut adalah pengertian sensor dan transduser :

Pengertian Sensor

Sensor adalah sebuah perangkat yang merasakan gejala-gejala perubahan besaran keadaan di sekitar lingkungan. Perubahan besaran keadaan tersebut dapat berupa keadaan fisik dan kimia seperti besaran listrik, suhu atau temperatur, cahaya, tekanan, dan jarak yang kemudian sensor mengubahnya menjadi menjadi sinyal yang dapat dibaca oleh instrumen atau pengguna. Sinyal yang dihasilkan oleh sensor biasanya berupa sinyal analog dan digital yang dapat diukur secara elektrik seperti tegangan, arus, kapasitansi, induktansi, dan resistansi ohm.

Terdapat berbagai jenis sensor yang tersedia, dan diterapkan dalam berbagai aplikasi penggunaan. Beberapa diantaranya seperti kamera sebagai sensor penglihatan, LDR, Photo Transistor dan Photo Dioda sebagai sensor cahaya, telinga sebagai sensor pendengaran, PTC dan NTC sebagai sensor suhu atau temperatur, kulit sebagai sensor peraba dan yang lainnya.
Baca juga : Macam macam Sensor

Pengertian Transduser

Transduser berasal dari kata transducere yang dalam bahasa Latin berarti mengubah. Transduser juga merupakan perangkat fisik, yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Contoh terbaik transduser adalah antena, karena mengubah energi listrik menjadi gelombang elektromagnetik. Sebuah sensor juga mengubah bentuk energi ke bentuk yang lainnya, dimana sensor merasakan gejala-gejala perubahaan besaran keadaan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Contoh lain dari transduser adalah generator yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik, dan motor adalah transduser yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.

Transduser adalah perangkat yang terhubung ke sensor untuk mengubah besaran keadaan yang diukur menjadi sinyal listrik standar seperti 0-5 VDC, 0-10 VDC, -10 sampai +10 VDC, 0-20 mA, 4-20 mA, dan lain-lain. Output dari transduser kemudian langsung dapat digunakan untuk perancangan sistem pengaturan otomatis dan yang lainnya. Transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi disebut self generating transduser, contohnya seperti transduser piezoelektrik, fotovoltaik, termokopel.
Baca juga : Jenis jenis Transduser dan Aplikasi Penggunaannya

Perbedaan Sensor dan Transduser

Sebenarnya sensor dan transduser memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut antara lain adalah :

1. Sensor memerlukan komponen lain untuk menghasilkan tegangan, sedangkan transduser tidak.
2. Sensor mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik, sedangkan transduser mengubah bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain.
3. Sensor merupakan salahsatu bagian dari transduser, sedangkan transduser bukan bagian dari sensor

perbedaan sensor dan transduser


Persyaratan Umum Sensor dan Transduser

Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan dibuat maka perlu memperhatikan beberapa persyaratan berikut :

1. Linearitas

Linearitas adalah persyaratan yang penting dalam memilih peralatan sensor dan transduser. Sensor dan transduser harus memiliki sinyal keluaran yang berubah secara kontinu sebagai respon terhadap masukan yang berubah secara kontinu.

2. Sensitivitas

Sensitivitas akan menunjukkan seberapa besar kepekaan sensor terhadap besaran keadaan yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan sebagai bilangan yang menunjukkan "perubahan keluaran dibandingkan dengan perubahan masukan". Beberapa sensor panas memiliki kepekaan sensor yang dinyatakan dengan "satu volt per derajat", yang berarti bahwa perubahan satu derajat pada besaran yang diukur akan mengakibatkan perubahan satu volt pada besaran listrik yang dihasilkan. Namun ada juga sensor panas yang memiliki kepekaan berbeda. Linearitas sensor juga mempengaruhi sensitivitas sensor.

3. Respon Waktu

Respon waktu pada sensor dan transduser menunjukkan seberapa cepat respon atau tanggapan sensor terhadap perubahan masukan. Semakin cepat respon waktu, maka akan semakin baik sensor dan transduser tersebut untuk digunakan. Artinya sensor tersebut memiliki sifat yang responsif.

Tidak ada komentar