Header Ads

Pengertian Amplifier dan Prinsip Kerja Amplifier

Pengertian Amplifier dan Prinsip Kerja Amplifier. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita mendengar orang-orang penjual alat elektronik mengatakan kata amplifier. Dalam pikiran kita terlintas amplifier adalah suatu perangkat elektronik yang berfungsi sebagai pengeras suara atau amplifier speaker. Namun pada dasarnya pengertian amplifier lebih luas dan tidak hanya dapat digunakan sebagai pengeras suara saja. Dalam perangkat-perangkat elektronik seperti power supply, equalizer, mixer, televisi bahkan perangkat elektronik yang sangat sekalipun terdapat amplifier didalam rangkaiannya.

Pengertian Amplifier

Amplifier adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk menguatkan daya atau tenaga secara umum dalam rangkaian. Dalam penerapannya amplifier banyak digunakan untuk menguatkan sinyal suara yaitu dengan cara menguatkan sinyal arus I dan sinyal tegangan V dari sumber masukannya (input). Sedangkan keluarannya (output) akan menjadi arus dan tegangan listrik yang lebih besar. 

amplifier

Pada umumnya besaran pengertian amplifier sering disebut dengan istilah Gain dimana nilai dari gain ini dinyatakan dengan sebuah fungsi penguat frekuensi audio. Contohnya seperti gain power amplifier yang dapat memperkuat sinyal antara 200 kali hingga 100 kali dari sinyal keluarannya. Dapat disimpulkan bahwa gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian keluaran (output) dengan daya di bagian masukan (input) dalam bentuk fungsi frekuensi. Untuk menentukan ukuran gain biasanya dinyatakan dengan menggunakan satuan decible (dB).

Dalam bagian pentingnya pengertian amplifier pada proses penguatan audio ini terbagi menjadi dua kelompok bagian yaitu penguat sinyal tegangan (V) yang kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington dan bagian penguat arus yang susunannya menggunakan resistor parallel. Masing-masing transistor yang berdaya besar dan menggunakan sirip pendingin (heatsink) untuk membuang panas ke udara sehingga pada saat ini banyak menggunakan transistor simetris komplementer. 

Kit Power amplifier rakitan berfungsi sebagai penguat akhir dan pre-amplifier menuju ke driver speaker. Pengertian amplifier pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu power amplifier dan integrated amplifier. Power amplifier adalah adalah penguat akhir yang tidak disertai dengan tone control (volume, bass, treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah disertai dengan tone control.

Prinsip Kerja Amplifier

Amplifier biasanya terdapat dalam rangkaian amplifier audio yang tersusun atas rangkaian tertentu agar dapat menghasilkan gain dari arus dan tegangan dari sumber masukan (input). Prinsip kerja rangkaian amplifier dijelaskan melalui beberapa tahapan yang dimulai dari tahap penguatan tegangan hingga mencapai tahap keluaran daya yang dihasilkan.

1. Tahap Penguat Tegangan

Tahapan ini merupakan tahapan pertama dimana sinyal yang berasal dari masukan (input) sumber kemudian diberikan ke rangkaian amplifier elektronik. Sinyal tersebut memiliki kisaran mili volt yang berperan untuk menggerakkan tahap berikutnya. Jadi pada tahap ini sejumlah besar tegangan diperkuat untuk memproses di tahap selanjutnya.

Tujuan ini akan didapatkan oleh amplifier kelas-A. ementara itu, penguatan tegangan  esensial dicapai dengan memanfaatkan dua/lebih amplifier kelas-A yang masih  itambah dengan RC.

2. Tahap Driver

Tahapan ini merupakan tahap pertengahan yang perannya menampilkan penguatan tegangan dan tahap keluaran daya. Tahap penguat tegangan saja masih belum cukup untuk bisa mendorong pada tahap keluaran daya. Hal tersebut dikarenakan impedansi sinyal masukan yang rendah, sehingga pada tahap kedua inilah yang berperan sebagai tahap tengah yang menghasilkan keuntungan dari arus. Tidak hanya itu saja, pada tahap ini juga menghasilkan keuntungan dari daya yang juga cukup. 

3. Tahap Keluaran (Output)

Tahapan ini adalah tahap terakhir dari prinsip kerja amplifier. Pada tahap ini terdapat dua bagian proses besar yaitu pengaturan push and pull dan trasistor tunggal. Namun, kebanyakan  lebih memilih menggunakan pengaturan push-pull. Hal tersebut karena pengaturan ini dianggap lebih efisien, keluaran daya yang dihasilkan juga lebih tinggi. Selain itu, kelebihannya ada pada pembatalan arus DC dan pembatalan harmonik.


Tidak ada komentar