Header Ads

Jenis jenis Power Supply, Fungsi dan Cara Kerjanya

Jenis jenis Power Supply, Fungsi dan Cara Kerjanya. Penggunaan power supply saat ini sangat banyak diterapkan untuk perangkat-perangkat elektronik modern ataupun dikombinasikan dengan rangkaian listrik yang membutuhkan daya dengan tegangan yang sangat stabil. Power supply dapat menjadi solusi alat listrik yang digunakan sebagai penyedia daya listrik yang mengalirkan arus dan tegangan ke perangkat/rangkaian listrik lainnya. Power supply sendiri memiliki fungsi utama yaitu untuk mengubah energi listrik dari sumber jaringan PLN menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh rangkaian listrik selanjutnya baik berupa tegangan AC maupun Tegangan DC.
Baca juga : Pengertian Power Supply

Jenis jenis Power Supply


Klasifikasi Umum Power Supply

Secara umum power supply yang terdapat di pasaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis besar yaitu power supply berdasarkan fungsinya, power supply berdasarkan bentuk fisik atau mekaniknya, dan power supply berdasarkan metode konversinya. Penjelasan singkat mengenai klasifikasi power supply tersebut adalah sebagai berikut :


1. Power Supply berdasarkan Bentuk Fisiknya

Power supply biasanya diletakkan dibagian dalam atau menyatu pada casing perangkat-perangkat elektronik sehingga power supply tersebut tidak terlihat secara langsung. Perangkat-perangkat elektronik tersebut seperti Televisi, DVD Player, Monitor Komputer dan Komputer Dekstop. Jadi hanya sebuah kabel listrik yang dapat kita lihat dari luar. Jenis power supply ini disebut dengan Power Supply Internal (Built In).

Namun ada juga power supply yang terletak di luar sehingga dapat dengan jelas kita lihat keberadaanya seperti Charger Handphone dan Adaptor Laptop. Power supply jenis ini berdiri sendiri (stand alone) dan berada di luar perangkat elektroniknya. Power supply stand alone juga terdapat yang bentuknya besar dan dapat diatur tegangannya sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Power Supply berdasarkan Metode Konversinya

Berdasarkan metode konversinya, power supply dapat dibedakan menjadi power supply linier yang mengubah energi listrik secara langsung dari inputnya dan power supply switching yang mengubah energi listrik dari inputnya menjadi pulsa AC atau DC terlebih dahulu.

3. Power Supply berdasarkan Fungsinya

Power Supply berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi Regulated Power Supply, Unregulated Power Supply dan Adjustable Power Supply. Berikut penjelasan singkat mengenai power supply tersebut :

a. Regulated Power Supply

Regulated Power Supply adalah power supply yang dapat menjaga kestabilan daya listrik yang dihasilkan meskipun terjadi perubahan atau variasi pada beban output serta sumber listriknya (Tegangan dan Arus Input).


b. Unregulated Power Supply

Unregulated Power Supply adalah power supply yang tegangan atau arus listrik yang dihasilkan dapat berubah ketika terjadi perubahan atau variasi pada beban output dan sumber listriknya (Tegangan dan Arus Input).

c. Adjustable Power Supply

APS atau Adjustable power supply adalah jenis power supply yang tegangan atau arusnya dapat diatur menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya menggunakan Knob mekanik.


Fungsi Power Supply

Power Supply sendiri berfungsi untuk mengubah energi listrik dari sumber inputnya yang biasanya berupa tegangan AC menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat atau rangkaian listrik selanjutnya yang dapat berupa tegangan AC ataupun tegangan DC serta dengan daya listrik yang berbeda-beda. Besarnya energi listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.

Penggunaan power supply sendiri harus memperhatikan daya listrik atau satuan Watt maksimal yang mampu dihasilkan power supply tersebut. Misalkan power supply 150 watt yang hanya digunakan untuk komputer sederhana yang tidak banyak memiliki komponen tambahan. Sedangkan jika dalam sebuah komputer terdapat beberapa komponen di dalamnya misal : CD-ROOM, CD-RW, dan menggunakan banyak harddisk direkomendasikan menggunakan power supply 300 watt atau lebih besar. Fungsi power supply yang kurang baik/rusak dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak rata (memiliki riak/ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada komponen komputer, misalnya harddisk.



Jenis jenis Power Supply

Power supply terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah DC Power Supply, Switched Mode Power Supply, AC Power Supply, Programmable Power Supply, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan High Voltage Power Supply. Penjelasan mengenai jenis power supply tersebut adalah sebagai berikut :

Jenis jenis Power Supply


1. DC Power Supply

DC Power Supply adalah catu daya yang menghasilkan daya listrik berupa tegangan dan arus searah atau DC (Direct Current). DC Power Supply memiliki polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif pada ujung untuk bebannya. DC Power Supply terdiri dari :

  • AC to DC Power Supply. Sesuai namanya AC to DC Power Supply adalah power supply yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan arus searah DC yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika. Jenis power supply ini pada umumnya menggunakan komponen seperti Transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, rangkaian dioda sebagai penyearah gelombang dan Kapasitor sebagai Penyaring (Filter).
  • Linier Regulator. Memiliki fungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC input.

2. AC Power Supply

AC Power Supply adalah power supply yang mengubah tegangan listrik AC dari satu taraf ke taraf tegangan listrik AC lainnya. Contohnya AC Power Supply yang menurunkan taraf tegangan listrik AC 220 volt menjadi tegangan listrik dengan taraf 110 volt yang dibutuhkan oleh peralatan listrik yang menggunakan tegangan listrik AC 110 volt. Ataupun sebaliknya dari 110 volt menjadi 220 volt.

3. Switched Mode Power Supply

Switched Mode Power Supply adalah power supply yang mengubah energi listrik dengan menggunakan teknologi switching. Oleh karena itu, Power Supply jenis ini disebut juga dengan Power Supply Switching. Switched Mode Power Supply (SMPS) mengubah tegangan arus bolak balik/AC dengan sirkuit frekuensi dan menghasilkan tegangan arus searah/DC yang stabil.
Baca juga : Pengertian SMPS dan Cara Kerjanya

4. Programmable Power Supply

Programmable Power Supply adalah salahsatu jenis power supply yang memiliki keistimewaan diantara jenis power supply lainnya yaitu dimana pengoperasiannya dapat dikendalikan menggunakan Remote Control melalui komunikasi antarmuka (Interface) input analog maupun digital seperti RS232 dan GPIB.


5. Uninterruptible Power Supply

Uninterruptible Power Supply atau biasa juga disebut dengan UPS adalah power supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal dari sumber tegangan input listrik AC dan baterai yang ada di dalamnya. Saat jaringan listrik sumber normal, tegangan input akan secara simultan mengisi baterai dan menyediakan arus listrik untuk beban (peralatan listrik). Tetapi jika terjadi kegagalan pada sumber tegangan AC input sepertinya matinya listrik, maka baterai akan mengambil alih untuk menyediakan tegangan dan arus listrik yang dibutuhkan untuk peralatan listrik/elektronik sebagai bebannya.

6. High Voltage Power Supply

High Voltage Power Supply atau Power Supply Tegangan Tinggi adalah power supply yang dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt. High Voltage Power Supply biasanya digunakan pada mesin X-Ray ataupun alat-alat yang membutuhkan listrik tegangan tinggi.

Tidak ada komentar