Header Ads

Prinsip Kerja Kapasitor dan Fungsi Kapasitor

Prinsip Kerja Kapasitor dan Fungsi Kapasitor. Kapasitor seringkali digunakan dalam merancang dan membangun sebuah rangkaian elektronika yang membutuhkan rangkaian atau blok filtering dan dapat digunakan pada rangkaian elektronika yang membutuhkan frekuensi yang tinggi. Kapasitor sendiri memiliki dua buah kaki yang dihubungkan secara langsung ke rangkaian elektronika. Pada kipas angin misalnya, ketika kita bongkar tutup bodinya maka akan terlihat sebuah kapasitor kipas angin yang biasanya memiliki nilai kapasitansi mulai dari 1 uF bergantung jenis dan ukuran kipas anginnya. Selain itu juga terdapat kapasitor yang umum ditemukan seperti kapasitor hp, kapasitor kulkas, kapasitor untuk motor, kapasitor mesin cuci 1 tabung, kapasitor mesin air, dan masih banyak kapasitor yang digunakan sesuai kebutuhannya.
Baca juga : Pengertian Kapasitor dan Jenis jenisnya


prinsip kerja kapasitor dan fungsi kapasitor

Prinsip Kerja Kapasitor

Dalam sebuah rangkaian prinsip kerja kapasitor adalah dengan mengalirkan elektron menuju kapasitor. Sifat kapasitor yang dapat menyimpan muatan digunakan sebagai tempat untuk mengalirkan elektron tersebut. Pada saat kapasitor telah terisi penuh dengan elektron, maka tegangan akan mengalami perubahan. Kemudian elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

Dalam dunia kelistrikan atau elektronika tidak dapat dipungkiri bahwa kapasitor meskipun komponen kapasitor memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda, namun fungsi kapasitor tetap sangat diperlukan. Kedua keping atau pelat pada kapasitor yang dipisahkan oleh suatu isolator, pada dasarnya tidak ada elektron yang dapat menyeberang celah diantara kedua keping atau pelat. Pada saat baterai belum terhubung, kedua keping/pelat masih bersifat netral (belum berisi muatan). Saat baterai terhubung, titik dimana kawat terhubung pada kutub positif akan menarik elektron, sedangkan titik kawat yang terhubung pada kutub negatif akan menolak elektron.

Elektron-elektron yang masuk akan mengalir dan tersebar ke seluruh keping kapasitor. Sesaat, elektron mengalir ke dalam salahsatu keping, dan elektron keluar dari keping yang lainnya. Pada kondisi inilah arus akan mengalir melalui kapasitor walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang mengalir melalui celah atau jarak diantara kedua keping kapasitor tersebut. Setelah bagian luar dari keping berisi muatan, secara berangsur-angsur muatan baru dari baterai akan ditolak. Oleh karena itu, arus pada keping tersebut akan menurun besarnya terhadap waktu sampai kedua keping tersebut berada pada tegangan yang dimiliki baterai.

Prinsip Pembentukan Kapasitor

  1. Jika dua buah pelat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh suatu bahan yang bersifat isolasi, kemudian pelat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (bahan isolasi atau isolator yang digunakan sebagai batas kedua pelat tersebut dinamakan dielektrik).
  2. Bahan dielektrik yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan sebuah kapasitor berdasarkan pada bahan dielektriknya. Luas pelat yang berhadapan dengan bahan dielektrik dan jarak antara kedua pelat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
  3. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian disebutkan dengan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.


Fungsi Kapasitor

Secara umum kapasitor digunakan untuk menyimpan sementara muatan listrik yang kemudian dialirkan ke komponen atau rangkaian berikutnya. Kapasitor dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan rangkaiannya karena saat ini di pasaran sangat mudah ditemukan kapasitor dengan berbagai jenis serta bentuk dan ukurannya seperti kapasitor tegangan tinggi, kapasitor 400v, kapasitor 5uf, kapasitor 100nf, kapasitor 10uf serta masih banyak lagi.

Kapasitor sendiri memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda pada tiap rangkaian. Berikut adalah penjelasan fungsi-fungsi kapasitor pada beberapa rangkaian elektronika.

1. Sebagai penyaring atau filtering. Biasanya fungsi kapasitor ini terdapat dalam rangkaian televisi, radio, amplifier, power supply dan barang elektronik lainnya. Filtering ini berfungsi untuk menghambat riak/ripple dari arus listrik tersebut.

2. Sebagai penghubung atau kopling. Fungsi ini biasanya terdapat pada amplifier untuk menghubungkan amplifier tingkat rendah ke amplifier tingkat tinggi. Jika diterapkan pada power supply maka sebagai kopling atau penghubung dengan rangkaian yang lainnya.

3. Pada antena kapasitor berfungsi sebagai pembangkit frekuensi.

4. Kapasitor mampu menghemat daya listrik yang digunakan karena dapat mengubah energi menjadi cahaya seperti lampu neon.

5. Mencegah terjadinya lonjakan listrik. Lonjakan listrik biasanya terjadi pada kumparan karena terjadi kejutan, sehingga dengan adanya kapasitor dapat mencegah terjadinya hal tersebut.

6. Kapasitor pada pesawat berfungsi untuk memilih gelombang informasi yang ditangkap. Biasanya yang akan dipilih adalah frekuensi yang panjang.

7. Sebagai konduktor pada tegangan dengan arus bolak balik (AC).

8. Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan tegangan listrik sementara.

9. Ada juga kapasitor yang digabung dengan Osilator dan spul yang berfungsi untuk memilih gelombang frekuensi.

10. Pada osilator, kapasitor berfungsi sebagai pembangkit frekuensi.

11. Fungsi kapasitor selanjutnya adalah penggeser fasa.

Demikianlah prinsip kerja dari kapasitor serta fungsi-fungsi kapasitor dalam berbagai jenis rangkaian.
Baca juga : Pengertian Power Supply dan Cara Kerjanya

Tidak ada komentar